Selasa, 27 Desember 2011

Kubagikan Padamu, Sebuah Email Untukku ( bukan cerpen )

Kulihat layar hape menampilkan sederet angka yang membuatku untuk kembali menghitung hari... Berarti ini adalah hari yang ke sembilan aku sedang dihukum oleh waktu dan perasaan sendiri. ya ! sendiri..bukan sekedar perasaan saja..tapi memang betul-betul sendiri. Entahlah... aku tidak begitu memahami apakah aku merasa tersiksa atau menikmati kesendirian ini.. Tapi satu hal yang tidak bisa dibohongi..SEPIII..apalagi kalau mengingat seseorang yang biasanya berada di sisiku saat ini sedang pulang ke rumah orang tuanya. untuk melepas rindu..ohhh..sungguh beruntung dia.. tidak seperti diriku. orangtuaku sudah lama tertimbun tanah. Dan kalu sedang di saat seperti ini, sulit rasanya untuk menolak  bantuan sebuah situs jejaring sosial untuk membunuh perasaan sepi . sesekali aku juga mengintip emailku di Yahoo. 776 email belum terbaca.. kucoba untuk mengecek, ternyata hampir semuanya berisi pemberitahuan tentang aktifitas teman-teman jejaring sosial yang biasa kukunjungi itu.. tidak terlalu istimewa...tapiiii tunggu dulu ada satu judul yang cukup menarik bagiku..



Kesendirian Tidak Selalu Mematikan!
dari Anne Ahira

Widi, banyak orang yang tidak menyukai kesendirian,
karena waktu yang dilewati terasa lebih panjang dan
melelahkan.


'Sendiri oh sendiri'... Ternyata hal remeh ini bisa
menjadi masalah besar bagi sebagian orang!


Apakah Widi termasuk yang demikian? :-)


Memang, kesendirian seringkali diidentikkan dengan hal
yang menakutkan, mengesalkan, bahkan menjadi simbol
kesedihan. Namun, jika kita mau membuka pikiran,
sebenarnya kesendirian itu tidak selalu mematikan!


Kesendirian bisa memiliki dua makna...


Pertama, kesendirian menyangkut fisik yang sebenarnya,
tanpa ada orang di sekitarnya. Kedua, hanya berbentuk
perasaan saja.


Bisa jadi seseorang berada di tengah keramaian, namun
merasakan kesunyian. Mungkin Widi pernah mengalami
hal serupa, terutama ketika menemui masalah dengan
rekan kerja, sahabat, keluarga, atau pacar? :-) dan lain
sebagainya..!


Satu hal yang perlu Widi ingat, kesendirian dengan arti
apapun sebenarnya bukan masalah jika kita mampu
mengelolanya dengan baik, atas perasaan, sikap dan
segala situasinya.


Bagaimana kita bisa mengelola kesendirian supaya lebih
bermakna? Lakukan hal berikut :


1. Cari kesibukan dengan melakukan aktivitas positif
    yang sangat Widi sukai, misalnya dengan membaca,
    menulis, olahraga, menyanyi? :-) Apapun kesukaan
    Widi. Dengan cara ini, kesendirian akan terasa lebih
    menyenangkan!


2. Kedua, ingat-ingat kembali hal-hal yang menjadi
    impian Widi dan belum sempat dilakukan. Widi bisa
    membuka agenda-agenda pribadi, foto-foto jaman
    dulu, buku-buku, dan lain sebagainya.


    Percaya, cara ini akan menyadarkan Widi akan
    sempitnya waktu untuk mewujudkan segalanya.
    Kalau sudah begini, bukankah kesendirian itu jadi
    menyenangkan? ;-)


3. Ketiga, buat daftar sebanyak-banyaknya tentang
    keinginan yang ingin Widi wujudkan selagi masih
    hidup. Mungkin dengan cara menuliskan kembali
    'keinginan gila' saat Widi masih kecil? Atau mimpi-
    mimpi lain yang belum terlaksanakan?


    Saat itu Widi akan sadar, ternyata banyak sekali
    hal yg memerlukan kesendirian utk mewujudkannya!


4. Dan yang terakhir.... Sebenarnya ini merupakan hal
    *utama* dan yang pertama yang harus Widi lakukan...
    Mendekatlah kepada Yang Maha Mencinta diri Widi.
    Kesendirian ini akan semakin menyadarkan hakekat
    keberadaan Widi di dunia.


    Semakin keyakinan ini kuat, maka akan semakin
    kokoh kemampuan Widi mengarungi kehidupan,
    dengan segala situasinya.


Intinya, jangan biarkan Widi terjebak dalam kesendirian
dengan suasana 'hati yang negatif', membiarkannya
berlarut-larut, hingga membuat Widi putus asa.


Kalau Widi mau membuka mata, kita sebenarnya tidak
pernah benar-benar sendiri. Ada orang lain di sekitar
kita.


Yang jelas, pasti selalu ada orang yang bisa Widi
jadikan teman, dan ajak bicara!


Jika Widi mau terbuka, dalam kesendirian Widi bisa
merenungkan banyak hal. Dalam kesendirian Widi bisa
menemukan kedewasaan, kebijaksanaan, ide brilian,
dan memaksimalkan potensi yang Widi miliki.


Dalam kesendirian pula Widi bisa mengungkap
kejujuran, yang bisa jadi terkalahkan oleh sombong dan
ego yang seringkali Widi temukan di keramaian!


Tidak bisa dipungkiri, kesendirian bisa datang kapan
saja kepada setiap orang, termasuk kepada Widi.


Nah, jika suatu saat atau bahkan saat ini Widi sedang
dilanda 'kesepian' alias merasa 'sunyi sepi sendiri',
Widi harus ingat, bahwa kesendirian tidak selamanya
mematikan!


Kelola-lah perasaan Widi dengan baik, dan buatlah
kesendirian menjadilebih bermakna. :-)


Subhanalloh...!!!
Allah telah menuntunnya untuk mengirimkan email ini untukku. alhamdulillah ya Allah.. 
dan aku merasa perlu untuk berbagi email ini kepada sohib semua. semoga tidak lagi ada yang merasa sepi apalagi sedih disaat sendiri maupun ditengah keramaian.. karena memang ada yang selalu bersama kita. 


Laa Tahzan, Innalloha ma'anaa... jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.



Rabu, 14 Desember 2011

ANTARA DUA PILIHAN ( bag 1 )


Hanya ada dua pilihan yang tersedia saat kita berusaha, dan kita hanya akan memperoleh satu diantar dua pilihan itu, yaitu BERHASIL   atau GAGAL... Saya yakin seyakinnnn- yakinnya kalau diantara dua pilihan itu ada satu pilihan yang sohib-sohib tidak ingin mendapatkan atau merasakannya...pastiii tidak ada diantara sohib yang ingin merasakan gagal.!! uuhhhh, jangankan merasakan... untuk membayangkan saja rasanya enggan.. Bahkan takut. karena gagal benar-benar mejadi hal cukup menakutkan dan mengerikan.. Oh, kalau begitu lebih baik ga usah berusaha atau melakukan sesuatu saja.. daripada nanti hasilnya gagal.?!. Memang  tidak ada yang pernah tahu dan tidak ada yang bisa menebak apakah usaha yang akan dan sedang sohib-sohib lakukan nanti akan berhasil atau gagal.. Tapi mari sohib-sohib sadari dan mengerti bahwa sesungguhnya kualitas atau mutu hidup kita tidaklah selalu dilnilai dari keberhasilan kita.. Tetapi bukan tidak mungkin bahwa yang dinilai dan dihargai oleh orang lain adalah PERJUANGAN atau UPAYA sohib-sohib. Bukankah sohib-sohib pernah menyaksikan suatu pertandingan bola ? dan masih ingat bagaimana perjuangan para pemain timnas U 23 ? apakah mereka berhasil memperoleh emas yang merupakan target yang harus diperoleh ? yupzz mereka gagal.. tapi tidak ada yang tidak memberi sanjungan dan menghargai aksi-aksi mereka. Coba sohib-sohib perhatikan bagaimana upaya para striker atau penyerang bola untuk membobol gawang lawan..atau sebaliknya seperti apa berjibakunya penjaga gawang mempertahankan gawangnya agar tidak kebobolan..semuanya mebutuhkan kerja keras, kesabaran, kejelian melihat celah, kecerdasan menciptakan peluang.. tidak ada yang gampang ya ? bahkan untuk tendangan pinalti sekalipun..kelihatannya mudah tapi membutuhkan mental yang benar-benar kuat dan tentu saja harus dilakukan dengan serius..tidak boleh main-main. karena di sinilah letak kunci yang sesungguhnya.ketika sohib-sohib melakukan usaha,  karena bukan hanya  secara fisik, finansial, teori dan juga ilmu yang sohib-sohib perlukan  tetapi juga  MENTAL yang kuat dan KESERIUSAN...   ( bersambung...)  

Selasa, 13 Desember 2011

HARI SUDAH SORE

Sudah sore nih.. biasanya itu adalah pertanda bahwa segenap aktifitas manusia mulai berkurang dan bahkan tidak sedikit pula yang menjadikan waktu sore untuk berhenti beraktifitas (berhenti bekerja).. kita biasa bilang 'istirahat'. waktu sore dtandai dimana matahari mulai menuju peraduannya yang mengakibatkan keadaan diluar menjadi sedikit menggelap. Hmmm... barangkali karena alasan itulah maka manusia menjadikan waktu sore sebagai waktu untuk beristirahat atau berhenti beraktifitas.  lantas apakah saat istirahat atau berhenti beraktifitas itu manusia sama sekali tidak melakukan perbuatan apa-apa ? tentu saja tidak demikian. Manusia tetap melakukan sesuatu hanya saja mereka melakukan sesuatu yang bersifat santai atau rileks.